OBAT TRADISIONAL DAN OBAT APOTEK UNTUK DIARE




Apa obat diare yang paling manjur?


Entrostop? Loperamide/Imodium? Diapet? 


Sebetulnya tidak ada satu obat yang bisa disebut sebagai “obat diare paling ampuh”. Sebab keampuhan obat diare sangat dipengaruhi oleh penyebabnya. 


Penyebab diare bisa bermacam-macam. Obatnya harus sesuai dengan penyebabnya. Tidak ada satu pun obat diare universal untuk segala macam penyebab. Contoh penyebab diare:


  1. Makanan yang tidak bisa dicerna

Misalnya, susu. Sebagian besar orang bisa mencerna susu. Tapi ada sebagian kecil orang tidak punya enzim cerna susu. Jika minum susu, mereka bisa mencret. 


Tiap orang sensitif terhadap makanan tertentu. Ada yang sensitif terhadap susu, daging yang belum matang, buah pare, kubis, sayur nangka, ubi jalar, makanan asing, dll. 


Karena tidak bisa dicerna, makanan-makanan ini membusuk di perut, diurai oleh bakteri usus menghasilkan gas, menyebabkan kembung, lalu diare. Diare ini cirinya didahului oleh perut kembung dan ada suara gelembung blukutuk-blukutuk di dalam perut. 


Obat diare jenis ini adalah enzim cerna. Silakan baca Bab Obat Perut Kembung. Contoh merek obat yang berisi enzim cerna: Enzyplex, Excelase-E, Gasflat, Enzymfort, Pankreoflat, Pankreon, Benozym, Berzymplex, Tripanzym, Elsazym, Decazym, Primperan Compositum, Librozym, Librozym Plus, Vitazym, Enzycomb, Flazymec.


Tak perlu obat penghenti diare. Biarkan diare berlanjut. 


Lho gimana sih. Sakit kok dibiarkan berlanjut?


Sebab sisa makanan penyebab kembung itu memang harus dikeluarkan. Nanti kalau makanan busuk ini sudah keluar, diare akan berhenti dengan sendirinya. Yang penting jangan sampai kurang cairan. Minum teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam.


  1. Makanan yang tercemar racun

Ini kasusnya beda dari yang di atas. Penyebab diare ini adalah racun di dalam makanan. Mungkin karena makanannya sudah tengik, kedaluwarsa, atau memang terkontaminasi racun dari luar. 


Untuk kasus seperti ini, obatnya adalah karbon penyerap. Contoh merek yang terkenal: Norit dan Bekarbon. Agar ampuh, obat ini harus diminum dalam jumlah banyak, antara 10-20 butir sekaligus. Apakah tidak berbahaya? Tidak. Obat ini tidak diserap usus. Aman untuk semua orang, mulai dari anak, ibu hamil, ibu menyusui, sampai lansia.


Bisa digabung dengan obat yang mengandung attapulgit. Attapulgit melapisi usus dan mengisolir toksin. Contoh merek yang terkenal: Neo Entrostop, New Diatab.


Tidak perlu minum obat penghenti diare seperti loperamide. Sebab memang racun di dalam perut harus dikeluarkan. Yang penting jangan sampai kurang cairan. Minum teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam.


  1. Makanan yang tercemar kuman

Yang ini beda lagi dengan dua di atas. Penyebabnya adalah kuman. Misalnya makanan  yang tidak higienis. Oleh usus, kuman ini didorong supaya keluar, makanya terjadi diare. Untuk kasus diare seperti ini, obatnya cukup rebusan daun pucuk jambu biji. Enam lembar daun muda direbus dengan air segelas lalu air rebusannya diminum. 


Kalau tak mau repot merebus daun jambu, kita bisa minum obat yang berisi ekstrak daun jambu. Contoh merek yang terkenal: Diapet. Sekali minum, dua sampai empat kapsul sekaligus.


Esktrak jambu bisa juga digabung dengan obat yang berisi attapulgit seperti Entrostop atau Diatab. Tidak perlu minum loperamide. Sebab loperamide akan menghentikan gerakan usus yang sedang mengeluarkan kuman. Ini justru akan menyebabkan kuman berkembang di dalam usus sebab dalam waktu satu menit saja kuman bisa berkembang biak berlipat-lipat. 


Apakah tidak perlu antibiotik? Biasanya tidak perlu. Jangan membeli sendiri Super Tetra atau amoxicillin. Ekstrak daun jambu biji saja sudah cukup. Karena daun jambu bisa membunuh kuman sekaligus menghentikan diare. 


Kalau ekstrak daun jambu biji tidak mempan, kita perlu ke dokter. Sebab antibiotik sudah wilayah dokter. Kita tidak tahu kuman penyebab diarenya. Sebab kuman itu macam-macam. Ada bakteri, jamur, amuba, protozoa. Bakteri pun jenisnya macam-macam. Serahkan urusannya ke dokter. 


  1. Makanan yang mengiritasi

Ini beda lagi dengan tiga kasus di atas. Zat yang mengiritasi misalnya cabe atau makanan/minuman kecut. Obatnya cukup karbon (Norit), attapulgit (Entrstop/Diatab), dan atau daun jambu biji (Diapet). Bisa minum bersamaan dua jenis obat tersebut. Atau cukup minum Diapet NR yang isinya ekstrak daun jambu plus attapulgit dan karbon. Ekstrak daun jambu selain bisa membunuh kuman juga bisa melindungi permukaan usus dan mengisolir zat yang mengiritasi. 


Kuman, toksin, dan zat pengiritasi bisa saja bergabung jadi satu. Misalnya kita makan pecel yang sudah tengik dan jamuran, atau makan asinan yang terkontaminasi kuman. Obatnya perlu kombinasi karbon (Norit), attapulgit (Entrstop/Diatab), dan daun jambu biji (Diapet). 


Apakah tidak berbahaya minum 3 macam obat sekaligus? Tidak. Cukup dikurangi saja dosisnya, misalnya 10 tablet Norit, 1 tablet Entrostop, 2 kapsul Diapet. 


  1. Kondisi lain-lain

Penyebabnya bukan makanan tapi mungkin obat-obat tertentu, misalnya antibiotik, Dulcolax (obat sembelit yang berisi bisakodil), obat darah tinggi, obat rematik, obat diabetes, atau lainnya. Ini sulit dicari tahu oleh orang awam. Konsultasikan ke dokter atau apoteker. 


Mungkin penyebabnya adalah penyakit, misalnya sakit maag, gangguan usus besar, stres parah. Obatnya tentu sesuai dengan penyebabnya. Kalau penyebabnya asam lambung, obatnya adalah obat maag. Selengkapna baca Bab Obat Maag


Diare bisa juga disebabkan oleh alergi makanan. Ini beda dengan penyebab nomor satu. Biasanya terjadi pada anak-anak. Ia mungkin bisa mencerna gula susu tapi dia bisa saja diare jika alergi terhadap protein yang ada di dalam susu. Untuk kasus begini, si kecil harus ganti susu. 


Terlalu banyak minum susu fermentasi seperti Yoghurt atau Yakult pun bisa menyebabkan diare. Ini kasusnya beda lagi. Bukan karena enzim cerna atau alergi melainkan karena ketidakseimbangan mikroba usus. Intinya, penyebab diare harus dihentikan dulu baru kita menghentikan diarenya. 


Jika penyebab diare tidak jelas, baru kita menggunakan loperamide. Contoh merek yang terkenal: Imodium. Ini sebetulnya bukan obat bebas. Tapi orang awam sudah telanjur mengetahuinya seperti Super Tetra atau amoxicillin. Sayangnya, pengetahuan ini tidak lengkap. Orang-orang hanya tahu obat ini bisa menghentikan diare tapi tidak tahu kapan loperamide tidak diperlukan.


Loperamide hanya menghentikan gerakan usus membuang tinja. Dia tidak bisa membunuh kuman, tidak bisa menyerap racun, tidak bisa melapisi permukaan usus. Jadi, loperamide justru berbahaya kalau diarenya disebabkan oleh kuman atau racun. 


Pilihan Obat Diare dan Mereknya:


  1. Karbon arang 

Cara kerjanya menyerap racun. Tidak bisa membunuh kuman. Contoh merek: Norit, Bekarbon.


  1. Attapulgit

Cara kerjanya melapisi usus dan mengisolir toksin. Tidak bisa membunuh kuman.  Contoh merek: Akita, Arcapec, Arcapec, Biodiar, Coro-sorb, Indo Obat Diare, Licopec, Molagit, Neo Diarex, Neo Enterodiastop, Neo Enterodine, Neo Entrostop, Neo Envios, Neo Koniform, New Diatab, Pularex, Salfaplas, Selediar, Stodiar, Tagyt, Teradi.


  1. Kaolin & Pektin

Cara kerja kaolin menyerap toksin, sementara pektin memadatkan tinja. Keduanya tidak bisa membunuh kuman. Secara umum, kombinasi ini mirip dengan attapulgit. Contoh merek: Dianos, Dianos, Guanistrep, Kanina, Kaometa, Kaopectate, Koltin, Neo Diaform, Novadiar, Omegdiar, Opidiar, Selevioform, Selevioform. 


  1. Loperamide

Cara kerja: menghentikan gerakan usus membuang tinja. Tidak cocok untuk diare yang disebabkan kuman atau racun. Sebab justru akan membuat racun bertahan di usus dan kuman berkembang biak. Cocok untuk diare yang tidak disebabkan oleh kuman atau racun. 


Contoh merek: Imodium, Alphamid, Amerol, Antidia, Colidium, Diadium, Diaston, Gradilex, Imodan, Imonut, Inamid, Ipramid, Lexadium, Licodium, Lopamid, Lopemas, Loprium, Loremid, Medilop, Midix, Motilex, Normotil, Normudal, Normudal, Novadium, Opox, Primodiar, Rhomuz, Trifadium, Vialop.


  1. Ekstrak daun jambu biji dan sejenisnya

Di kemasan biasanya ditulis dalam bahasa Latin, psidii folium. Bisa membunuh kuman, menutup pori-pori usus, dan menghambat pengeluaran tinja. Contoh merek: Diapet, Diakur, Nodiar, Fitodiar, Anstrep, Antrexol, Diarem, Entrodiar, Lesdiar,

Primadia, Stopdiar Plus.


  1. Oralit

Ini sebetulnya obat diare paling penting tapi sering dilupakan. Walaupun kelihatan sepele, diare bisa sangat berbahaya. Bisa sampai mematikan. Yang bahaya bukan keluarnya tinja melainkan keluarnya cairan. 


Agar tidak kekurangan cairan, selama diare kita perlu minum cairan oralit. Kalau oralit rasanya dianggap tidak enak, kita bisa minum teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam. 


Contoh merek: Pharolit, Pedialyte, Pocari Sweat, Renalyte, Dehidralyte. Minum sedikit demi sedikit dengan cara disesap terus-menerus.


EFEK SAMPING OBAT DIARE

Efek samping yang paling sering terjadi adalah sembelit (susah buang air besar). Ini biasanya terjadi kalau kita minum overdosis. Agar tidak overdosis, batasi minum obat-obat di atas maksimal dua hari saja. Kalau sampai masuk hari ketiga masih belum sembuh, segera ke dokter. 


Jangan sampai kehabisan cairan (dehidrasi parah). Ini bisa fatal akibatnya. Cirinya, timbul rasa haus hebat, mulut dan kulit kering, tidak kencing atau kencingnya sangat sedikit, kesadaran berkurang.


Diberdayakan oleh Blogger.