OBAT DEMAM PADA BAYI DAN BALITA



Orangtua zaman sekarang, ketika anaknya demam, hampir pasti mereka langsung berpikir tentang obat apotek. Ada yang langsung memberi anaknya Sanmol, Bodrexin, Contrexyn, Termorex, Tempra, atau lainnya. 


Padahal, urutan yang tepat sebetulnya obat itu nomor 3. Nomor 1 adalah minum. Nomor 2 kompres. Baru nomor 3 obat penurun demam.


Demam sendiri sebetulnya tidak bahaya. Demam merupakan respon tubuh untuk membunuh virus, bakteri, atau zat asing lainnya. Yang bahaya dari demam adalah bisa menyebabkan anak kekurangan cairan, tidak tidur, atau kejang. Kita cukup fokus mencegah ini saja. 



  1. Cairan

Ketika anak demam, biasanya dia jadi lebih sulit makan dan minum. Ini berbahaya karena saat demam cairan tubuhnya cepat habis. Keluar sebagai keringat dan langsung menguap karena panas.


Sebelum berpikir tentang Sanmol dkk, orangtua harus berpikir bagaimana caranya agar anak tetap mendapatkan cairan dan gizi yang cukup. Jika anak masih menyusu, si ibu harus menyusuinya lebih sering daripada biasanya. Jika si anak minum susu formula, ibu bisa memberinya susu lebih sering dari biasanya. Jika anak sudah tidak menyusu dan minum sufor, ibu bisa memberi minuman yang disukai anak. 


Rekomendasi kami: sari jeruk peras. Atau yang biasa disebut jeruk sunkis/jeruk baby. Jeruk ini rasanya manis, enak, tidak asam, bergizi. Anak-anak biasanya suka. Perasannya ditambah air dan gula. Jika si anak suka minum dingin, bisa ditambah sedikit es batu biar lebih segar?


Apa boleh anak deman minum es? Boleh saja. Memangnya siapa yang melarang? Berani-beraninya dia melarang? 


  1. Kompres

Cara paling murah tentu saja kompres air biasa. Ini cara kuno tapi masih efektif untuk mengurangi panas anak. Jangan lupa, pastikan anak memakai pakaian yang menyerap keringat. 


Kalau mau yang lebih enak, bisa pakai gel kompres yang bisa dibeli di apotek. Isinya air dalam bentuk gel yang bisa menyerap panas. Tidak ada obatnya. Contoh merek yang terkenal: Kool Fever, Hansaplast Cooling Fever, ByeBye Fever. Ada pilihan gel untuk bayi (di bawah 2 tahun) dan gel untuk anak (di atas 2 tahun).


Kalau memang di apotek hanya tersedia salah satunya saja, cukup gunakan itu saja. Tidak usah mencari ke apotek yang jauh. Gel untuk bayi memang sedikit berbeda dari gel untuk anak. Tapi perbedaannya tidak begitu jauh. Keduanya bisa saling menggantikan. Gel untuk anak bisa dipakai untuk bayi. Gel untuk bayi bisa digunakan untuk anak. 


  1. Obat demam

Kalau dengan dua cara di atas, anak masih rewel, barulah kita berpikir tentang obat. Tujuannya agar anak bisa tidur. Kalau tidak tidur, bisa bahaya. 


Pilihan pertama: parasetamol. Ini obat demam paling aman. Selengkapnya baca di sini. Bisa parasetamol dalam bentuk drop atau sirup. Contoh merek: Sanmol, Paraco, Tempra, Termorex, Panadol, Pyrex, Progesic, Pehamol Kids, Alphamol, Novagesic, Bodrexin Demam, Mirasic, Paracetine, Praxion. 


Kalau parasetamol drop habis dan di apotek hanya tersedia parasetamol sirup padahal anak masih bayi, tak masalah. Tidak usah mencari-cari ke apotek yang jauh. Sirup boleh saja untuk bayi. Dosis dan lainnya silakan baca di sini


Kalau bayi atau anak tidak bisa minum obat, misalya karena muntah jika minum obat, kita bisa pakai peluru yang dimasukkan dubur. Contoh merek: Pamol peluru. Selengkapnya baca di sini.


Kalau dengan parasetamol si anak masih rewel, kita bisa mencoba ibuprofen. Contoh merek: Proris, Hufagrip TMP, Bufect, Farsifen. Ini obat demam yang lebih kuat daripada parasetamol tapi efek sampingnya lebih banyak. Bisa mengiritasi lambung.


Untuk meminimalkan efek sampingnya, ibuprofen sebaiknya diminum saat perut ada isinya. Anak harus makan. Entah pisang, bubur, biskuit, roti, atau susu. Kalau memang dia biasanya suka es krim, tak apa-apa, kasih dia es krim. Pilih es krim yang bagus, yang tidak pakai pemanis buatan, yang banyak susunya. Intinya, jangan biarkan anak tidak makan, tidak minum. 


Lho memangnya anak demam boleh makan es krim. Boleh saja. Memangnya siapa yang melarang? Berani-beraninya dia melarang. 


Kalau hari ketiga anak masih demam juga, bawa dia ke dokter.


Diberdayakan oleh Blogger.