OBAT KENCING MANIS (DIABETES)



Bab ini khusus membahas obat diabetes yang bukan suntikan insulin. Sebelum membahas obat diabetes, kita harus membahas dulu pedoman-pedomannya.


  1. Diabetes secara medis belum bisa disembuhkan

Ini adalah pasal pertama dan utama. Semua pasal berikutnya hanya penjelasan dari pasal ini. 


Banyak sekali penderita diabetes tidak bisa menerima kenyataan pahit ini. Mereka yakin, diabetes bisa disembuhkan sehingga mereka tak henti-hentinya mencoba aneka obat tradisional ini dan itu. Argumen mereka, “Tuhan tidak menciptakan penyakit kecuali ada obatnya. Kalau diabetes tidak ada obatnya, berarti Tuhan bohong, dong?” 


Ini bukan soal janji Tuhan, Pak Haji. Ini hanya masalah pengetahuan manusia yang terbatas. 


SUATU SAAT NANTI mungkin saja diabetes bisa disembuhkan. Tapi itu entah kapan. Yang jelas, sampai hari ini tidak ada satu pun metode pengobatan yang bisa menyembuhkan diabetes. 


Dulu, sebelum antibiotik ditemukan, penyakit tipes saja bisa mematikan. Tapi sejak ditemukannya antibiotik, tipes menjadi penyakit yang gampang disembuhkan. Jadi, sekali lagi, ini bukan soal janji Tuhan, melainkan cuma soal manusia yang belum tahu obatnya. 


Gitu, Pak Haji.


Tak usah sibuk mencari “obat diabetes paling ampuh di dunia”. Kalau sejak awal kita bisa menerima kenyataan pahit ini, kita tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk segala-sesuatu yang tidak berguna. Mencari-cari obat yang tidak ada. Dengan begitu kita bisa fokus ke pedoman pasal 2


2. Kencing manis bisa dikendalikan dengan baik


Ini kabar baiknya. Walaupun tidak bisa disembuhkan, diabetes bisa dikendalikan sehingga penderitanya bisa sehat walafiat toto tentrem kerto raharjo sampai lanjut usia. 


Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup yang disiplin, dimbangi dengan minum obat dokter. Urutannya harus begitu. Pola hidup disiplin dulu, baru minum obat. Tidak boleh dibalik. Pola hidup punya andil 80%. Sementara obat andilnya hanya 20%. Dengan mengetahui porsi keduanya, kita bisa fokus. Tak perlu menghabiskan energi untuk mencari aneka macam pengobatan alternatif yang ujungnya hanya sia-sia saja. Sebab obat diabetes ada di meja makan kita. Tak jauh-jauh.


3. Obat diabetes harus diminum seumur hidup


Karena diabetes tidak bisa disembuhkan, maka obatnya harus diminum seumur hidup. Apakah tidak bahaya minum obat seumur hidup?


Ini adalah pilihan terbaik. Minum obat terus-terusan tentu menimbulkan efek samping. Tapi kalau tidak minum, maka gula darah tidak terkontrol, pasien justru akan cepat mengalami komplikasi seperti penyakit ginjal dan jantung. 


4. Semua obat diabetes adalah obat keras (obat resep)


Semua obat diabetes harus diminum terus-menerus. Agar efek sampingnya minimal, maka dosisnya harus pas. Benar-benar pas. Tidak lebih, tidak kurang. Kalau dosisnya meleset, itu berarti kita meleset setiap hari, seumur hidup. Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Efek buruknya memang tidak seketika kelihatan, tapi mungkin baru akan kita rasakan beberapa tahun kemudian. 


Yang bisa menentukan dosisnya hanya dokter, berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Mungkin saja seteleh minum obat sekian bulan, dosisnya perlu diubah. Atau, obatnya perlu diganti. Itu sebabnya pasien sebaiknya tidak membeli sendiri obat diabetes tanpa konsultasi ke dokter. 


5. Obat tradisional bisa menurunkan keparahan diabetes


Diabetes memang belum bisa disembuhkan. Tapi kita tetap boleh mencoba obat tradisional, terutama obat herbal. Tentu saja kita jangan berharap diabetes bisa sembuh. Harapan yang terlalu tinggi hanya akan menyebabkan terlalu kecewa. Jangan mudah percaya obat tradisional yang diklaim bisa menyembuhkan diabetes. Pak Haji harus ingat, orang yang suka membual itu biasanya dijuluki “penjual obat”. 


Obat herbal bisa mengurangi tingkat keparahan diabetes. Setelah minum obat herbal, mungkin dosis obat dari dokter perlu dikurangi. Kalau keduanya diminum bersamaan, bisa jadi kadar gula darah terlalu rendah. Jadi, walaupun obat tradisional boleh dibeli bebas, kita harus tetap memberitahukannya kepada dokter. 


Kalau dokter melarang minum obat tradisional, mungkin karena ia sering menerima pasien yang penyakitnya justru makin parah gara-gara obat tradisional. Kalau pasien berhenti minum obat dokter dan minum obat herbal saja, memang penyakitnya bisa tambah parah. 


Paling aman, selama minum obat tradisional, selalu amati efeknya. Beritahukan ke dokter. Kalau dokternya selalu meremehkan obat tradisional, mungkin ia lupa bahwa sejarah obat-obat modern bermula dari obat tradisional.


Ringkasnya, jangan meremehkan obat tradisional. Tapi juga jangan berharap terlalu tinggi. Misalnya, kayu manis. Oleh ustad dr. Zaidul Akbar, kayu manis disebut ampuh mengatasi diabetes. Sebetulnya tidak sampai menyembuhkan, tapi mengendalikan gula darah.  


Lima pasal di atas adalah pedoman dasar. Pancasila. Selebihnya hanya urusan meja makan. Urusan minum obat itu gampang. Yang lebih sulit adalah urusan makan. Bahkan seandainya penderita diabetes bisa mengatur pola makan dengan sangat tepat dan sangat disiplin, sebetulnya bisa saja ia tidak minum obat. Tapi ini sulit sekali dilakukan. 


Bagaimana pola makan yang baik bagi penderita diabetes agar penyakitnya tidak kambuh?


Ilmu gizi zaman sekarang cenderung rumit buat orang awam. Lihat saja istilah-istilah seperti indeks glikemik, karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana, lemak jenuh, lemak tak jenuh. Pusing kita dibuatnya. 


Agar mudah, kita pakai saja kearifan makan orang tua zaman dulu.


  • Makan secukupnya

Makan saat lapar. Berhenti kalau sudah tidak lapar. Tak apa-apa makan sehari lebih dari tiga kali asal sedikit-sedikit. 


Lapar adalah indikator alami bahwa kadar gula darah kita rendah. Tapi selama ini indikator alami tersebut jarang aktif karena kita jarang lapar. Sehari-hari kita makan, makan, makan, makan. 


Selama ini kita menganggap makan sebagai pemuas nafsu. Maka istilah kita adalah “nafsu makan”. Padahal nafsu tak ada kenyangnya.


  • Makan tidak usah neka-neka

Makanan zaman sekarang cenderung neka-neka. Makan jagung saja harus dikasih susu, gula, dan keju jadi jasuke. Makanan paling sehat adalah makanan yang pengolahannya paling minim. Jagung direbus. Kacang disangrai. Buah dimakan langsung. Susu diminum begitu saja. Ikan dipepes. Tempe digoreng. 


Kalau kita bisa menerapkan pedoman ini, kita tidak perlu bertanya:

Apakah penderita diabetes boleh makan nanas? Boleh. Nanas memang mengandung banyak gula. Tapi kalau kita makan buah nanas iris, serat nanas akan membuat gulanya tidak melonjak tinggi. 

Apakah penderita diabetes boleh makan sate? Boleh. Sate tidak berisi gula sebagaimana nasi. Yang banyak gulanya adalah kecap bumbu sate. Yang perlu diwaspadai dari daging-dagingan adalah lemak-kolesterolnya, bukan gulanya.

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sejenis. Kalau mau pembahasan lebih detail soal gizi, silakan unduh Buku Gizi Sehari-Hari. Gratis. 


Obat Diabetes

Setelah urusan meja makan selesai, barulah kita bahas soal obat. Karena obat diabetes adalah obat resep, kita percayakan saja kepada dokter. 


Obat diabetes ada yang murah. Ada yang mahal. Yang mahal tidak otomatis lebih bagus. Kita tidak perlu meminta obat yang mahal. Karena, sekali lagi, pengendalian gula darah paling baik adalah lewat makanan, bukan lewat obat. 


Contoh obat:


Ini obat diabetes generasi jadul tapi masih efektif. Harganya murah. Kadang digabung dengan obat diabetes genetasi baru. 


Contoh merek: Actosmet, Adecco, Amaryl M, Amazone IR 500, Amazone IR 850, Avandamet, Benofomin, Diabemin, Diabemin XR 500, Diabit, Diafac, Efomet, Eraphage, Forbetes, Formell, Galvusmet, Gliformin, Glikos, Glucofor, Glucohexal, Glucomet, Glucophage, Glucophage XR, Glucotika, Glucovance, Gludepatic, Glufor, Glumet, Glumin, Glumin XR, Glunor, Glunor XR, Gradiab, Gradiab, Heskopaq, Jalra-Met, Janumet, Kombiglyze XR, Laformin, Marvel XR,  Methormyl 500, Methpica, Metphar, Nevox, Nevox XR, Omegluphage, Pionix M, Reglus, Rodiamet, Trajenta Duo, Tudiab, Zendiab, Zumamet.


Jika merek diakhiri dengan XR (extended release), itu berarti obat tersebut diberi lapisan khusus supaya bisa diminum satu kali saja sehari. Lapisan ini tidak boleh diganggu. Obat tidak boleh dipotong. 


Efek samping Metformin jangka panjang adalah menyebabkan kekurangan vitamin B12 (vitamin yang penting buat saraf). Gejalanya, sering kesemutan, sering lupa. Efek samping ini bisa diatasi dengan minum suplemen vitamin B12. Walaupun suplemen ini bisa dibeli bebas, tetap konsultasikan ke dokter.




Empat obat ini satu keluarga. Efek sampingnya antara lain berat badan naik dan gula darah turun secara drastis. Gejalanya, badan gemetar dan terasa lapar. Karena itu penggunaannya harus benar-benar sesuai petunjuk dokter. Untuk jaga-jaga, pasien ke mana-mana bisa membawa makanan siap santap, seperti pisang, kurma, kentang rebus, ubi rebus, dsj. 


Contoh merek obat yang mengandung glibenclamid: Condiabet, Daonil, Diacella, Euglucon, Glidanil, Gluconic, Gluconin, Glucovance, Glulo, Glyamid, Harmida, Latibet, Libronil, Merzanil, Minkosa, Padonil, Prodiabet, Renabetic, Trodeb, Vorbet.


Contoh merek obat yang mengandung glipizide: Aldiab, Glucotrol, Glucotrol XL.


Contoh merek obat yang mengandung gliclazide: Glukolos, Diamicron, Glucored, Glidabet, Glidex, Xepabet, Meltika.


Merek obat yang mengandung glimepiride: Actaryl, Amadiab, Amaryl, Amaryl M, Anpiride, Avandaryl, Diaglime, Diaversa, Friladar, Glamarol, Glimefion, Glimeryl, Glimetic, Glimexal, Glucokaf, Glucoryl, Gluvas, Mapryl, Mepirilid, Mepirilit, Metrix, Norizec, Paride, Pimaryl, Pridiab, Relide, Simryl, Solosa, Velacom, Versibet.


  • Acarbose

Obat ini bisa membuat peminumnya menjadi seperti Semar. Bukan menjadi bijaksana, tapi sering kentut, tinja lunak, dan masalah perut lain. Kalau dirasa sangat mengganggu, pasien bisa minta ganti ke dokter. Merek yang mengandung acarbose: Acrios, Eclid, Glubose, Glucobay. 


  • Pioglitazone

Efek sampingnya antara lain bengkak dan tulang keropos pada wanita yang sudah mati haid (menopause). Merek yang mengandung pioglitazone: Actos, Gliabetes, Prabetic, Deculin, Pionix.


Masih ada beberapa jenis lagi obat diabetes. Misalnya vildagliptin (Galvus), sitagliptin (Januvia), saxagliptin (Onglyza), linagliptin (Trajenta), dapagliflozin (Forxigra), dan beberapa lagi. 


Intinya, obat diabetes ada bermacam-macam. Walaupun semua masuk wilayah dokter, pasien harus bertanya tentang efek samping jangka panjangnya karena semua obat diabetes harus diminum seumur hidup. 



Diberdayakan oleh Blogger.